HUKUM  

Tangan Anak Marelan Ditebas Komplotan Begal di Sibolangit

Helmi, remaja 18 tahun warga Marelan yang jadi korban begal di Sibolangit. 

ARN24.NEWS — Dengan kondisi tangan kanan berlumuran darah, Helmi Darmawan yang bermukim di Marelan memacu kendaraan Vario BK 4167 AGR dari kejaran kompolotan begal. Sesamapainya di Puskesmas Bandar Baru, remaja 18 tahun itu ditangani secara intensif. 

Sekira 22 jahitan mendarat di tangan kanannya. Peristiwa pembegalan itu sendiri terjadi pada Jumat (7/7/2023) dini hari WIB. Keterangan diperoleh, dini hari itu Helmi bersama dua temannya Fauzan (17) dan Rifki yang merupakan warga Marelan Pasar 1 Tengah, Gang Kembar, ini beranjak dari rumahnya. 
Mereka berniat ke Brastagi untuk menikmati suasana pagi di sana. Nah, sesampainya di Sembahe, mereka melihat sekelompok remaja mengendarai Honda Sonic dan Honda Vario serta Honda Beat. 
Namun di situ korban tak mengira ada hal yang ganjil terhadap para pelaku. Lepas dari Sembahe, Helmi yang berboncengan tiga bersama temannya melanjutkan perjalanan. Tepat di rumah makan Cindelaras, Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, tiga sepeda motor yang ditemui mereka di Sembahe, langsung menyerang. 

Bahkan seorang pelaku melayangkan celurit yang digenggamnya ke arah Helmi dan kawan-kawan. Hanya saja, saat itu mereka mengelak. Belum puas, komplotan begal itu pun akhirnya mengarahkan celurit yang dipegang ke tangan kanan Helmi. 

Begitu celurit dilayangkan, langsung Helmi selaku joki oleng. Pasalnya, tangannya berdarah akibat ditebas seorang pelaku begal. Helmi yang tak rela kendaraannya diserahkan coba melakukan perlawanan. Dia memacu kendaraan roda doanya ke arah Bandar Baru. 

Alhasil, aksi saling kejar mengejar terjadi di dini hari tersebut. Melihat Puskesmas Bandar Baru di depannya, Helmi seketika mengarahkan kendaraannya ke lokasi perobatan tersebut. Setelah masuk ke area Puskesmas Bandar Baru, para pembegal kemudian balik kanan alias mengurungkan niat untuk mengambil harta korban. 

Di Puskesmas Bandar Baru, Helmi langsung ditangani tim medis. Ada sekira 22 tahun untuk menutupi luka akibat sabetan celurit yang dilakukan pelaku ke tangan kanannya. 
 
“Korban bersama tiga temannya selamat, karena mereka langsung tancap gas,”kata Ketua FKDM Deli Serdang, Soelarno kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).

Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut terkait aksi komplotan begal sadis yang beraksi di Brastagi. (saze) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *